Accutane/Isotretinoin (Roaccutane, Aknetrent, dan Zoretanin) adalah pengobatan gold standard yang efektif untuk memberantas kondisi jerawat radang yang sedang hingga parah (pustule/nodul/kistik/dll) di kulit wajah maupun yang menyebar di tubuh.
*bukan untuk bekas jerawat/bopeng
Jika Anda telah mencoba berbagai macam pengobatan jerawat tanpa hasil yang memuaskan, mungkin Anda dapat mempertimbangkan penggunaan obat ini.
Tapi ada beberapa hal dasar yang perlu diperhatikan sebelum terapi obat:
1. Diskusikan dengan dokter tentang tingkat keparahan jerawat Anda. Hanya dokter kulit yang dapat menentukan apakah obat cocok untuk Anda. Tentunya dengan diagnosa pasien secara tepat.
2. Katakan kepada dokter tentang kondisi medis apa pun yang Anda alami sebelum memulai pengobatan. Anda harus memberi tahu dokter tentang kondisi medis atau psikologis apa pun yang Anda alami, serta obat-obatan atau suplemen, termasuk vitamin, yang Anda konsumsi. Anda juga dapat menghubungi dokter jika:
· Anda alergi terhadap obat-obatan yang mengandung vitamin A (seperti retinoid lainnya)
· Anda mengidap diabetes atau riwayat diabetes dalam keluarga
· Anda memiliki lemak darah tinggi atau riwayat lemak darah tinggi dalam keluarga
· Anda atau seseorang dalam keluarga mengidap gangguan kejiwaan (termasuk gangguan suasana hati seperti depresi)
· Anda mengidap penyakit hati
· Anda mengalami kegemukan atau obesitas
· Anda mengalami gangguan makan
· Anda mengalami masalah kecanduan alkohol
· Anda mengalami kondisi berkurangnya kepadatan tulang (osteoporosis)
3. Tunjukkan komitmen terhadap pengobatan. Jika Anda dan dokter kulit setuju untuk melakukan pengobatan, dokter akan meminta Anda untuk menyetujui beberapa kondisi khusus sebelum melanjutkannya.
4. Obat ini tidak menyebabkan rahim/janin kering tetapi TIDAK BOLEH dikonsumsi oleh wanita hamil atau yang sedang menjalani program hamil (dan menyusui), oleh karena itu tes kehamilan rutin dan komitmen untuk menghindari kehamilan dengan berjanji untuk menggunakan beberapa jenis alat kontrasepsi yang diperbolehkan selama terapi obat.
Jenis alat kontrasepsi yang diperbolehkan di antaranya pil KB, kontrasepsi suntik, implan, koyok KB (patch), kontrasepsi fisik, seperti kondom atau diafragma, dan metode pantang (maksudnya tidak ada kontak seksual sama sekali) selama menjalani pengobatan.
5. Mengikuti protokol keamanan tambahan dari dokter. Misalnya, Anda tidak boleh mendonorkan darah selama menggunakan obat, atau selama bulan pertama setelah berhenti menggunakannya. Selain itu, Anda harus setuju untuk tidak berbagi resep dengan orang lain.
Memahami Obat Lebih Lanjut
1. Pelajari tentang obat dan bagaimana kinerjanya. Nama generik untuk Accutane adalah isotretinoin. Obat ini merupakan turunan vitamin A dan dapat digolongkan dalam kelas obat-obatan yang dikenal sebagai retinoid.
Bekerja dengan 4 cara efektif:
1) Membantu mengontrol ukuran kelenjar sebasea, yang merupakan kelenjar penghasil minyak.
2) Dengan begitu jumlah minyak yang diproduksi oleh kelenjar ini berkurang.
3) Pada saat yang sama, obat mampu menurunkan jumlah bakteri penyebab jerawat yang hidup di dalam minyak yang dihasilkan kelenjar ini.
4) Menghambat perkembangan beberapa sel yang bisa menyebabkan pori tersumbat, dan mengurangi peradangan kulit.
2. Pahami bagaimana obat ditakar. Dosis ditentukan oleh bobot tubuh dan tingkat keparahan jerawat. Dosis umum berkisar antara 0,5-1,0 mg/kg per hari. Contohnya, jika seseorang memiliki bobot sekitar 68 kg, dosis akan berkisar antara 20 mg sampai 35 mg, diminum dua kali setiap hari. *Konsultasikan dengan dokter terkait.
Sadari bahwa terapi obat mungkin bisa memakan waktu cukup bervariasi. Konsumsilah obat selama jangka waktu yang telah ditentukan.
Satu periode terapi dapat berlangsung selama 4 sampai 5 bulan.
Kadang, diperlukan lebih dari satu kali periode terapi. Respons terbaik terjadi saat dosis kumulatif, atau dosis total yang dikonsumsi selama periode waktu tertentu dipertimbangkan. Dokter mengetahui cara memonitor progres dan mengikuti perkembangan dosis kumulatif agar Anda mendapatkan manfaat terbaik dari terapi.
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Di Indonesia, dokter-dokter kulit menggunakan cara yang lebih aman, yaitu dengan meresepkan dengan cara ‘lower dose longer time’ .
Misalnya, untuk jerawat yang sangat parah memerlukan 8400 mg per periode terapi, dokter hanya meresepkan 20 mg per hari, yang artinya satu periode tersebut akan memakan waktu 14 bulan kurang lebih.
Dengan cara ini, walaupun mungkin progressnya tidak terlalu cepat, efek samping dari obat relatif jauh lebih kecil.
Mengonsumsi Obat
1. Tebuslah resep Anda tepat waktu. Untuk pasien wanita dalam usia produktif, resep harus ditebus dan diambil dalam 7 hari setelah kunjungan ke dokter ketika tes dilakukan untuk mengonfirmasi/memastikan bahwa Anda tidak hamil. Untuk orang lain, setiap resep harus ditebus dan diambil dalam 30 hari setelah kunjungan ke dokter.
2. Konsumsi obat tepat sesuai resep. Dosis harus diminum, dikonsumsi dengan makanan, dan kira-kira pada waktu yang sama setiap hari menjelang istirahat. Makanan di dalam perut membantu obat diserap.
3. Patuhi rutinitas Anda, dan tunjukkan komitmen. Dosis obat biasanya berlangsung selama beberapa bulan. Ingatlah untuk meminum pil setiap hari. Anda mungkin terbantu dengan menyetel alarm harian di ponsel atau beker untuk mengingatkan agar Anda tidak melewatkan satu dosis pun.
Jika Anda lupa mengonsumsi pil, minumlah begitu Anda ingat, kecuali sudah mendekati jadwal dosis berikutnya. Dalam hal ini, lewatkan saja dosis tersebut sepenuhnya. Jangan menggandakan dosis sebagai upaya mengejar ketinggalan.
4. Pahami komitmen lain yang diperlukan saat menjalani pengobatan. Selain alat kontrasepsi, tes darah bulanan juga diperlukan untuk memonitor perubahan. Bagi yang mempunyai masalah kondisi kesehatan tertentu sebaiknya rajin check-up keseimbangan berbagai bentuk kolesterol dalam darah (terutama kadar trigliserida). Uji laboratorium rutin diperlukan untuk memastikan bahwa obat tidak mempengaruhinya.
Trigliserida adalah asam lemak yang biasanya ditemukan dalam darah. Kadarnya akan meningkat saat Anda mengonsumsi makanan kurang sehat. Misalnya, yang sangat berlemak, seperti makanan cepat saji atau gorengan.
Mempertahankan diet yang sehat membantu agar obat dapat diserap lebih baik, dan membantu menghindari kadar asam lemak di atas normal yang terkadang disebabkan konsumsi makanan tinggi lemak.
5. Bagi wanita, gunakanlah alat kontrasepsi yang diperlukan. Mengonsumsi obat selama kehamilan terbukti secara signifikan meningkatkan risiko bayi lahir cacat.
6. Hindari penggunaan obat jerawat (minum) lainnya, kecuali atas saran dokter. Harap diingat bahwa obat bekerja dengan menargetkan kelenjar sebasea. Menggunakan obat jerawat yang dijual bebas dan obat resep lain hanya akan memperburuk kondisi kulit Anda dan mungkin membuat kulit semakin kering. Diskusikan dengan dokter kulit tentang penggunaan produk perawatan kulit saat Anda mengonsumsi obat.
Gunakan pembersih kulit berbahan lembut, seperti Cetaphil, Cerave atau rekomendasi dokter, selama pengobatan untuk menghindari iritasi kulit.
7. Tetaplah berhubungan dengan dokter kulit. Beri tahu dokter jika Anda mengalami hal yang tidak biasa selama pengobatan. Tanyakan tentang efek samping khusus yang harus dicermati, seperti penglihatan kabur atau nyeri punggung yang parah. *Biasanya efek samping akan berhenti ketika stop konsumsi.
Tips Selama Mengonsumsi Obat
a) Sama seperti kebanyakan obat jerawat, Anda mungkin melihat jerawat menjadi semakin parah selama beberapa minggu pertama pengobatan. Ini normal.
b) Pada awal pengobatan, dokter kulit biasanya akan meresepkan dosis lebih kecil untuk memantau respons tubuh terhadap obat. Dokter dapat menyesuaikan dosis selama proses pengobatan untuk alasan keamanan dan efektivitas.
c) Oleh karena obat memengaruhi fungsi kelenjar dalam menghasilkan minyak, efek samping paling umum berhubungan dengan kekeringan, seperti bibir pecah-pecah, kulit kering, dan mata kering. Anda dapat mempertimbangkan untuk membeli pelembap nonkomedogenik (produk yang tidak menyumbat pori) untuk membantu meringankan gejala.
d) Perbanyak minum air putih dan bawalah balsam pelembap bibir ke mana-mana. Sekitar 90% orang yang mengonsumsi obat mengalami bibir kering atau pecah-pecah. Gunakan lipbalm untuk mengurangi kekeringan, pecah-pecah, dan kulit bibir retak-retak. Misalnya, Vaseline petroleum jelly
e) Banyak potensi efek samping lainnya dengan penggunaan obat, termasuk efek samping yang jarang dan serius. Pastikan Anda membicarakan tentang semua efek samping obat dengan dokter kulit.
f) Jika Anda berencana untuk hamil, Anda harus menunggu setidaknya 3 bulan setelah menghentikan penggunaan obat untuk memastikan bahwa zat telah dikeluarkan dari tubuh. Dengan makanan dan pola hidup sehat. Sekali lagi, obat ini tidak boleh untuk wanita hamil.
g) Pria yang mengonsumsi obat tidak meningkatkan risiko menyebabkan bayi lahir cacat. Isotretinoin tidak dibawa di dalam sel sperma.
Peringatan!
1) Jangan mendonorkan darah saat sedang mengonsumsi obat, dan selama satu bulan setelah menghentikan pengobatan. Mendonorkan darah dapat menyebabkan masalah bagi orang lain secara tidak sengaja.
2) Obat ini sangat kuat dan efektif untuk mengobati beberapa jenis jerawat, tetapi juga dikaitkan dengan kemungkinan efek samping yang serius. Jika Anda mengalami perubahan suasana hati, perasaan depresi, atau pemikiran bunuh diri harus segera didiskusikan dengan dokter. Hentikan konsumsi obat dan hubungi dokter terkait.
3) Oleh karena obat adalah turunan vitamin A, jangan banyak mengonsumsi produk vitamin A saat menjalani pengobatan. Menggabungkan produk vitamin A dengan obat dapat menyebabkan interaksi obat yang berpotensi menimbulkan dampak serius.
4) Wanita hamil saat sedang mengonsumsi obat berisiko tinggi melahirkan bayi cacat. Untuk alasan ini, harus ada tindakan pencegahan untuk mencegah terjadinya kehamilan saat sedang mengonsumsi obat.
5) Hindari olahraga yang melibatkan kontak fisik berlebihan (berat) saat mengonsumsi obat untuk menghindari cidera. Salah satu efek samping yang dikaitkan dengan obat melibatkan kemungkinan melemahnya tulang.
6) Jangan menggunakan pengobatan lain untuk menangani jerawat selama Anda menjalani terapi (kecuali atas saran dokter).
7) Beberapa orang yang mengonsumsi obat sering bermasalah dengan pencernaan, seperti penyakit Crohn/Kolitis ulseratif (radang usus).
Efek samping lain juga mungkin timbul. Diskusikan dengan dokter jika Anda mengalami sesuatu yang tidak biasa saat menjalani terapi.
8) Segera hubungi dokter jika Anda berpikir diri Anda hamil atau jika mengalami sesuatu yang tidak biasa selama pengobatan. Hentikan konsumsi bila perlu.
*Hati-hati dengan maraknya peredaran obat palsu atau oplosan dari negara Cina yang mengandung bahan berbahaya (steroid dosis tinggi).